Pusat Informasi & Forum SMKN-1 Kuala Kapuas

Pusat Informasi & Forum SMKN-1 Kuala Kapuas
Semoga sarana ini bermanfaat bagi warga SMKN-1/mereka membutuhkannya

Welcomee..SMKN-1 Selat Kuala Kapuas

Selamat Datang di Blog SMKN-1 Kuala Kapuas
Moga Bermanfaat Bagi Para Pendidik, Siswa
maupun mereka yang menggunakannya
.
Selamat berselancar di Blog.....

Translate

Minggu, 18 Juli 2010

sekolah

pengertian sekolah membuat siswa menjadi lebih baik dan akan merubah tingkah laku dan sifat mereka.....??????????

Sabtu, 12 Juni 2010

Partisi flasdisk










Partisi pada Flashdisk umumnya dilakukan untuk dapat memudahkan management data.
Sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa tidak ada jaminan bahwa tool yang dipergunakan dalam panduan ini dapat bekerja baik pada semua flashdisk dan justru mungkin menyebabkan flashdisk rusak. Tidak ada garansi samasekali, pergunakan dengan hati-hati dengan resiko Anda tanggung sendiri. disarankan Anda untuk mem-backup semua data sebelum memulai proses berikut ini
roses pembuatan partisi dalam Flashdisk USB.
A. Membalik RMB Flashdisk
1. Download file BootIt tool di sini dan extract ke dalam PC AndaTancapkan Flashdisk Anda dan jalankan BootIt.exe
2. Pilih Flip Removable Bit:
partisi-flashdisk1-boot-it

3. Cabut flashdisk, dan tancapkan kembali. Sekarang seharusnya Flashdisk Anda akan terdeteksi sebagai Fixed Disk (bukan sebagai removable disk). Anda dapat memeriksanya dengan mengklik kanan Flashdisk dan lihat di Device Properties.
B. Membuat partisi dalam Windows
Langkah berikut ini mensyaratkan Anda sudah membalik RMB Flashdik seperti disebutkan dalam langkah A. di atas.
1. Pilih Start > Run, ketik diskmgmt.msc [OK]
2. Dalam jendela Disk Management, klik kanan Flashdisk Anda dan pilih Delete Partition partisi-flashdisk1-delete-partition
3. Klik kanan Flashdisk Anda kembali dan pilih New Partition
partisi-flashdisk1-new-partition
4. Ikuti langkah dalam New Partition Wizard dan buat ‘Primary Partition’. Saat berada pada pilihan Partition Size, Pastikan Anda memasukkan nilai yang lebih kecil dari kapasitas maksimal flashdisk Anda untuk menyisakan ruang bagi partisi berikutnya. partisi-flashdisk1-partition-size
5. Lanjutkan Wizard, memberi Pilihan Abjad dan memformat partisi. Saya merekomendasikan FAT32.
6. Setelah selesai membuat partisi pertama, Anda dapat menambahkan partisi tambahan dengan mengulangi langkah 3 hingga 5 pada space kosong yang tersisa dalam flashdisk. partisi-flashdisk1-remaining-partitions
7. Setelah semua selesai, Anda akan mendapatkan beberapa partisi dalam flashdisk dan terdeteksi sebagai drive yang dapat dipakai secara terpisah dalam Windows. Sekarang Anda bisa mengembangkan penggunaan Fixed Disk ala Flashdisk yang
KETERANGAN:
Jika karena sesuatu dan lain hal Anda pengen mengembalikan flashdisk dari Fixed Disk ke kondisi semula, caranya cukup gampang:
1. Klik kanan pada Bootlt.exe, pilih Run As > Administrator. Di sini Anda (mungkin) akan diminta konfirmasi dan perlu menyediakan password Administrator.
2. Pilih drive flashdisk anda > klik tombol Flip Removable Bit.
3. Cabut flashdisk dan colokkan kembali. Sekarang Flashdisk Anda akan kembali menjadi Removable Disk.


Selamat Mencoba...................

Selasa, 25 Mei 2010

Tokoh Wanita Terbaik

Indonesia Kehilangan Tokoh Wanita Terbaik
In Memoriam : Dr Hasri Ainun. Alamarhumah ketika mendampingi suaminya, BJ Habibie.
Selasa, 25 Mei 2010

JAKARTA, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Indonesia telah kehilangan salah seorang tokoh wanita terbaik dengan meninggalnya Ibu Hasri Ainun Habibie, istri mantan Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie.

Dalam sambutannya selaku inspektur upacara pada upacara pemakaman Ibu Ainun yang dilangsungkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Selatan, Selasa, Presiden mengatakan Ibu Ainun tidak hanya seorang Ibu Negara yang penuh kasih, namun juga pejuang kemanusiaan yang tulus serta ibu dari sebuah keluarga panutan.

"Beliau telah mendampingi Presiden Republik Indonesia Ketiga, Bapak Prof Dr Bacharuddin Jusuf Habibie, dalam menunaikan tugas-tugas kenegaraan yang sangat berat," ujar Presiden.

Ibu Ainun, lanjut dia, dengan penuh kesetiaan dan kepercayaan senantiasa mendampingi Presiden Habibie melewati hari-hari yang tidak mudah dalam salah satu periode sejarah yang sangat menentukan ketika negara Indonesia diguncang krisis pada 1998-1999 berbarengan dengan mulai dilaksanakannya reformasi nasional yang dramatis dan berskala besar.

"Dalam suka dan duka, beliau selalu tegar menjalankan tugas sebagai Ibu Negara bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara yang kita cintai," ujar Presiden.

Pemakaman Ibu Ainun yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 11 Agustus 1937 di TMP Kalibata secara militer merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan dari Negara dan Pemerintah atas jasa dan pengabdiannya kepada negara dan bangsa.

"Sepanjang hidupnya, beliau telah menunjukkan dharma bakti terbaiknya dengan penuh ketulusan. Dedikasi yang tak berkesudahan kepada nilai-nilai kemanusiaan menjadi bukti nyata keteladanan beliau," tutur Presiden.

Hingga akhir hayatnya, Ibu Ainun yang sempat menjadi asisten ahli di bagian anak RS Cipto Mangunkusumo adalah Ketua Umum Perhimpunan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) dan Pengurus Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orang Tua Bimbing Terpadu (YAAB-ORBIT).

Berkat pengabdian dan jasa-jasanya di bidang kemanusiaan, Ibu Ainun yang lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1961 itu dianugerahi Bintang Republik Indonesia Adipradana, dan Bintang Mahaputra Adipurna.

Presiden dalam sambutannya berharap agar berbagai aksi kemanusiaan bersifat universal yang dilakukan oleh Ibu Ainun Habibie dapat berlanjut untuk kehidupan yang lebih baik.

"Pada kesempatan yang khidmat ini, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan beliau. Semoga keikhlasan Almarhumah dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara dengan segala amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," tutur Presiden.

Kepada BJ Habibie dan seluruh keluarga yang ditinggalkan, Kepala Negara berharap agar Tuhan senantiasa memberikan ketabahan dan kesabaran mengatasi cobaan dengan tabah, ikhlas, dan tawakal.

BJ Habibie yang mengenakan kemeja batik bernuansa coklat tua selama prosesi pemakaman berlangsung sekitar 45 menit terlihat sedih.

Saat berjalan mengiringi peti jenazah dari pintu masuk TMP Kalibata hingga liang lahat, Habibie yang berjalan di samping Ani Yudhoyono dan didampingi dua cucunya bahkan sempat beberapa kali meneteskan air mata.

Ibu Ainun menikah dengan BJ Habibie pada 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua putra, Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.(ANT)


Mengenang Ibu Ainun Habibie
Selasa, 25 Mei 2010
Mantan Presiden RI BJ Habibie punya banyak kisah yang membuatnya bahagia. Yang utama adalah sang istri, Dr Hasri Ainun Habibie.
Pada tahun 1963, beberapa mahasiswa Universitas Aachen menunggu di Bandara Dusseldorf, menanti kedatangan seniornya, BJ Habibie, yang membawa pasangannya yang baru.

Begitu diperkenalkan, kesan pertama kami adalah alangkah serasinya kedua sejoli ini dari segi penampilan, Habibie tidak tinggi dan Dr Hasri Ainun Besari Habibie (Ainun) tidak lebih tinggi dari suaminya.

Ia murah senyum, terlihat anggun dan menyerahkan semua percakapan kepada suaminya. Kami, anak mahasiswa Aachen, memang sudah terbiasa dengan sifat Rudy—panggilan Habibie—yang ramai, tetapi ramah. Kesan lain yang kami dapati adalah, Ainun seorang tokoh yang tidak ingin menonjol dan sengaja berada di garis belakang, tetapi bukan berarti tidak berbobot.

Mendukung dari belakang
Dalam sejarah perkenalan saya dengan keluarga ini, kesan pertama itu diperkuat lagi oleh kuatnya pendirian Ainun dalam mendukung suaminya dari belakang. Ia sangat memahami tugas-tugas suaminya dan bagaimana dengan setia mendampingi dan mendukung suaminya. Ke mana pun sang suami pergi, beliau dengan setia dan sabar mendampinginya, tidak saja secara fisik, tetapi juga dengan kata-kata dan nasihat yang bermakna.

Misalnya, sewaktu Sidang MPR tahun 1999, kata-kata kasar dari anggota DPR tetap diterima dengan anggun dan, di rumah, Ainun membantu Rudy mengatasi kecaman-kecaman yang diucapkan tidak pantas itu. Banyak dari kami yang mengatakan bahwa Ainun adalah contoh istri yang ideal, tidak menonjol tetapi menjadi satu kesatuan dengan suaminya karena selalu mendukungnya dari belakang.

Seorang sosok yang cantik, anggun, pintar, tetapi pandai menempatkan diri dalam pergaulan sehari-hari dan perjalanan karier di samping suaminya. Apalagi sang suami adalah seorang yang dinamis dan penuh dengan energi.

Dalam berbagai kesempatan, Rudy menyatakan di depan umum betapa Ainun menjadi penopang dan pendorong dalam hidup dan aktivitasnya. Betul pula pepatah yang menyatakan bahwa "di balik seorang laki laki yang sukses bisa didapati wanita yang telah mendukungnya".

Mereka mengalami masa pacaran yang singkat, tetapi cukup mengesankan. Mereka berpacaran di atas becak malam hari dengan jok tertutup kendati saat itu tidak sedang hujan.

Pada masa awal pacaran mereka, setelah Ainun menerima lamaran Rudy, Rudy secara reguler mengantar Ainun pergi bekerja ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, tempat Ainun bekerja di bagian anak-anak. Biasanya, Rudy menjemput Ainun memakai becak, sesudah itu mereka berjalan meninggalkan kompleks RSCM.

Mereka mengalami masa pacaran yang singkat, tetapi cukup mengesankan. Mereka berpacaran di atas becak malam hari dengan jok tertutup kendati saat itu tidak sedang hujan.

Pernah pula ketika sedang pacaran mereka ketemu dengan rombongan teman-teman Ainun dari Fakultas Kedokteran. Salah seorang bertanya, "Siapa sih nama tunanganmu Ainun?" Seorang lagi memotong, "Namanya Bacharuddin Jusuf Habibie. Orang Arab lagi." Ainun tersenyum lalu berkata, "Ini orang Arab-nya," sambil menunjuk Rudy yang berada di sebelahnya. Teman-teman Ainun kaget, Rudy hanya senyum-senyum.

Selalu mengingatkan
Mereka menikah 12 Mei 1962 dan Ilham—putra mereka pertama—lahir pada 1963 di Jerman karena, setelah menikah, Ainun langsung di boyong ke Jerman. Di situ mereka hidup dalam rumah tangga anak muda, berpahit-pahit karena penghasilan Rudy sebagai mahasiswa tingkat doktoral masih sangat kecil, pemasukan harus pula disisihkan sebagian untuk ditabung.

Masa itulah masa berat mereka di awal-awal pernikahan. Ketika saya harus ke Holland (Belanda dengan Aachen sangat dekat), Rudy menitipkan kepada saya untuk membelikan kereta dorong bayi karena harga di Belanda lebih murah.

Ainun sangat mencintai dan selalu memberikan perhatian besar kepada suaminya. Ketika masih menjadi Menristek/Ketua BPPT, Rudy sering pulang terlambat dari kantor, biasanya bisa lewat dari pukul 22.00. Jika sudah terlambat seperti itu, Ainun menelepon langsung dari rumah mengingatkan agar Rudy segera pulang karena harus menjaga kesehatan. Rudy biasanya minta kepada sekretariat agar menjawab "Bapak sudah menuju lift", padahal sebenarnya ia masih duduk di kursi dan meneruskan pekerjaan, tidak langsung pulang.

Perhatian Ainun juga tertuju pada makanan Rudy sehari-hari. Ia selalu menjaga kalori yang pantas dalam asupan suaminya. Ia memberikan batasan-batasan makanan apa saja seharusnya yang dikonsumsi.

Perhatian Ainun juga tertuju pada makanan Rudy sehari-hari. Ia selalu menjaga kalori yang pantas dalam asupan suaminya. Ia memberikan batasan-batasan makanan apa saja seharusnya yang dikonsumsi. Karena itu, Rudy sangat tertib dalam hal makanan jika Ainun ada di dekatnya. Namun, jika Ainun tak ada, saya lihat Rudy sering melanggar pantangan yang diberikan Ainun.

Hal lain yang menarik adalah soal waktu. Kita semua tahu jika Rudy memberikan sambutan dan berceramah biasanya selalu panjang melebihi batas waktu yang dijatahkan. Namun, jika Ainun hadir, almarhumah biasa memberikan isyarat agar segera berhenti dan Rudy dengan jujur menyampaikan kepada hadirin, ia akan segera menghentikan pidato dan ceramahnya karena sudah mendapat isyarat dari Ibu Ainun agar berhenti.

Suatu waktu, pada acara salat tarawih di kediaman beliau di Jalan Patra, Rudy diberi kesempatan menyampaikan sambutan kepada jemaah. Ternyata, sambutan Rudy berkepanjangan. Melihat jemaah sudah gelisah karena masih akan dilanjutkan acara tarawih, Ibu Ainun melalui salah seorang cucunya meminta supaya memberikan isyarat kepada "eyang kakungnya" agar mengakhiri sambutan.

Sang cucu memang menjalankan tugasnya dan tampil ke depan mengayunkan tangan seperti kalau sedang salat. Rudy mengerti isyarat itu dan mengakhiri sambutannya. Namun, ia tidak lupa berkomentar, "Itu pasti disuruh oleh Ibu Ainun." Jemaah pun tertawa.

Ainun penuh dengan energi dan tidak saja aktif sebagai ibu rumah tangga meski suaminya menteri dalam Kabinet Pembangunan. Ia aktif dengan berbagai kegiatan di bidang organisasi wanita: Dharma Wanita Pusat, Ria Pembangunan, dan banyak kegiatan sosial di bidang anak dan manula. Namun, beliau sangat religius dan pengajian secara teratur dilakukan di rumahnya.

Sewaktu menjadi Ibu Negara saya sangat terkagum-kagum bagaimana Ainun bisa mempunyai stamina dan membagi waktu untuk mengikuti setiap acara Presiden, baik di dalam maupun di luar kota. Menerima lebih banyak lagi tamu di luar kegiatan keluarga. Dan, di samping itu, ia masih dapat membagikan kepedulian dalam kegiatan sosial.

Sewaktu menjadi Ibu Negara saya sangat terkagum-kagum bagaimana Ainun bisa mempunyai stamina dan membagi waktu untuk mengikuti setiap acara Presiden
Setelah Rudy tidak lagi menjabat di pemerintahan, Ainun masih aktif dalam kegiatan sosial. Misalnya menjadi Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI), Wakil Ketua Dewan Pendiri Yayasan SDM Iptek, mendirikan Yayasan Orbit dengan cabang di seluruh Indonesia. Juga memprakarsai majalah teknologi anak anak Orbit. Semasa gejolak di Aceh pada tahun 2000-an, Ainun mengadakan beasiswa ORBIT khusus untuk siswa Aceh.

Ibu Ainun sudah tiada, meninggalkan kita dengan banyak kenangan yang manis dan berkesan. Meskipun tak banyak diekspos media, banyak tindakan beliau semasa hidup yang menjadi suri teladan bagi kita semua. Kasih sayang dan cinta tidak saja dibagi dengan suami, anak, dan keluarga, tetapi juga dengan masyarakat.

Bagi saya, Ainun betul-betul sosok ibu dari anak-anak negara dan seorang istri teladan.

SEJAK kita merdeka belum terjadi seorang presiden atau istri presiden kita yang sedang menjabat wafat. Soekarno, Soeharto dan Abdurrahman Wahid wafat setelah mereka tidak lagi menjabat.

Bagaimana dengan istri-istri presiden? Hanya Ibu Tien Soeharto yang meninggal dunia ketika suaminya sedang menjabat. Beliau wafat bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha tahun 1996, sama seperti ketika mantan Wakil Presiden Adam Malik meninggal dunia dan dishalatkan di Mesjid Istiqlal oleh EZ Muttaqien yang menjadi imam shalat Idul Adha tahun 1984.

Bahkan malam harinya, konduktor Zubin Mehta dengan orkes simfoninya, mengheningkan cipta untuk Adam Malik sebelum bermain di Balai Sidang Jakarta.

Indonesia pertama kali kehilangan istri pendamping presiden, ketika Ibu Fatmwati Soekarno wafat di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 1979. Saat itu nama Soekarno sangat haram untuk diungkit-ungkit. Mau tidak mau kepergian Bu Fat (panggilan akrab), membuat semua orang terkenang saat-saat negeri ini berada dalam kritis masa perjuangan kemerdekaan.

Saya begitu trenyuh, ketika mengetahui bahwa bila ada acara-acara keagamaan Islam yang dihadiri Presiden Soekarno, Bu Fat lah yang mengaji membacakan kitab suci. Begitupun dengan Ibu Inggit yang selalu memberi kode-kode tertentu pada telur yang dikirim ke suaminya saat di penjara Sukamiskin.

Kalau telurnya retak, artinya banyak kerusuhan kecil di luar sana terhadap kezaliman kolonial Belanda. Atau memberi tanda-tanda khusus pada huruf Arab pada Quran yang dikirim ke suaminya. Nanti Soekarno akan merangkaikan tanda-tanda itu menjadi sebuah berita penting. Mengirim surat tentu akan disensor bahkan dilarang oleh petugas penjara.

Ibu Inggit Garnasih hidup dalam kesederhanaan yang sangat keterlaluan. Tahun 1981 pernah terbetik berita bahwa cucunya akan melelang surat nikah Inggit dan Soekarno untuk kebutuhan perut, sambil Ibu Inggit membuat jamu tradisional untuk nafkahnya.

Ketika ada bukti-bukti bahwa Soekarno pernah minta maaf kepada Belanda saat menjadi suaminya, agar dia jangan dipenjara dan berjanji menghentikan agitasinya melawan Belanda, Inggit ngamuk seolah bangkit dari kerentaan yang lemah. “Pamali! Kusno melakukannya!” Bahkan Wakil Presiden Adam Malik menolak fakta itu.

Inggit telah wafat tahun 1984 dan dimakamkan dalam kesederhaan dan kesepian. Lalu menyusul kepergian Ibu Hartini yang wafat pada tahun 2002 ketika anak tirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Kini, kembali Indonesia kehilangan istri presiden yang bersahaja dan paling bersiih dari hiruk pikuk kesibukan suaminya sebagai presiden Indonesia. Ibu Hasri Ainun Habibie, istri Presiden Baharuddin Jusuf Habibie wafat di Muenchen, saat klub sepak bola kota itu kalah bertanding merebut Piala Champions.

Kiprah Ibu Ainun jarang terdengar dan membuat garis hijau yang jelas antara dia dengan suaminya sebagai presiden. Tidak seperti Nancy Reagan, istri Presiden Ronald Reagan, yang banyak kalangan disebut sebagai “the real US President”, karena pengaruhnya yang sangat kuat pada kebijakan suaminya.

Ibu Ainunlah yang membuat suaminya menjadi presiden yang begitu enerjik dan paling enerjik dalam sejarah bangsa ini. Habibie sangat responsif dan terbuka dalam kesehariannya sebagai presiden. Ini tak lepas dari peran Ibu Ainun yang tekun mendampingi suaminya. Banyak orang bilang Ibu Ainun seperti oksigen bagi suaminya.

Saya tak bisa menduga bagaimana kekuatan suaminya setelah ditinggal pendamping setianya. Ketika Ibu Tien wafat tahun 1996, tahun-tahun berikutnya menjadi waktu yang melemahkan suaminya, sehingga membawanya pada akhir kekuasaan di tahun 1998.

Saya secara pribadi bangga dengan Ibu Ainun. Hanya beliaulah istri presiden yang satu-satunya satu almamater dengan saya. Ibu Ainun adalah lulusan fakultas kedokteran Universitas Indonesia, sebelum menikah dengan seorang pemuda yang kelak menjadi orang nomor satu di negeri ini.

Terbayang ketika Soekarno mengumumkan mobilisasi umum untuk merebut Trikora tahun 1961, pasti Ibu Ainun ikut digembleng untuk ikut bersiap-siap melakukan apa saja sebagai mahasiswa kala itu.

Sebuah majalah mingguan berita nasional terkemuka, pernah memberitakan bahwa sebelum dikirim ke Jerman atas usaha Muhammad Jamin, Habibie dan pemuda-pemuda lainnya digembleng di Istana Merdeka oleh Presiden Soekarno.

Entah secara kebetulan, kepalanya Habibie dipegang-pegang oleh Soekarno, sambil ditunjuk-tunjuk untuk memberi semangat sebagai contoh kepada lainnya. Mungkin saja Soekarno tertarik melihat sorot mata Habibie muda yang begitu tajam dan ini mungkin juga menjadi daya tarik Ibu Ainun untuk menjadi pendampingnya seumur hidup.

Setiap istri-istri presiden Indonesia, selalu melakukan hal yang terbaik dan proposional sebagai fungsinya pendamping lahir batin sang suami atau istri (bagi Taufik Kiemas). Kita tak bisa membayangkan, bagaimana Soekarno tanpa Bu Inggit, tanpa Bu Fatmawati, tanpa Bu Hartini, tanpa Dewi. Apa jadinya Soeharto tanpa Ibu Tien. Rasanya Gus Dur pun tak akan tegar memimpin negeri ini tanpa kehadiran Ibu Shinta.

Kehadiran istri-istri presiden Indonesia mempunyai tempat sendiri dalam sejarah bangsa ini. Bagaikan sebuah taman yang asri, istri-istri presiden bak bunga warna warni yang memancarkan parfum, sehingga membuat suami mereka selalu tegar. Ibu Ainun adalah satu dari bunga-bunga yang cantik itu.

Selamat Jalan Ibu Ainun… (*)

Minggu, 23 Mei 2010

image scanner

Image scanner

From Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to:navigation, search
Desktop scanner, with the lid raised. An object has been laid on the glass, ready for scanning.
Scan of the jade rhinoceros seen in the photograph above.
Image scanner.

In computing, a scanner is a device that optically scans images, printed text, handwriting, or an object, and converts it to a digital image. Common examples found in offices are variations of the desktop (or flatbed) scanner where the document is placed on a glass window for scanning. Hand-held scanners, where the device is moved by hand, have evolved from text scanning "wands" to 3D scanners used for industrial design, reverse engineering, test and measurement, orthotics, gaming and other applications. Mechanically driven scanners that move the document are typically used for large-format documents, where a flatbed design would be impractical.

Modern scanners typically use a charge-coupled device (CCD) or a Contact Image Sensor (CIS) as the image sensor, whereas older drum scanners use a photomultiplier tube as the image sensor. A rotary scanner, used for high-speed document scanning, is another type of drum scanner, using a CCD array instead of a photomultiplier. Other types of scanners are planetary scanners, which take photographs of books and documents, and 3D scanners, for producing three-dimensional models of objects.

Another category of scanner is digital camera scanners, which are based on the concept of reprographic cameras. Due to increasing resolution and new features such as anti-shake, digital cameras have become an attractive alternative to regular scanners. While still having disadvantages compared to traditional scanners (such as distortion, reflections, shadows, low contrast), digital cameras offer advantages such as speed, portability and gentle digitizing of thick documents without damaging the book spine. New scanning technologies are combining 3D scanners with digital cameras to create full-color, photo-realistic 3D models of objects.

In the biomedical research area, detection devices for DNA microarrays are called scanners as well. These scanners are high-resolution systems (up to 1 µm/ pixel), similar to microscopes. The detection is done via CCD or a photomultiplier tube (PMT).


[edit] Historical precedent

Édouard Belin and his Belinograph

Scanners can be considered the successors of early telephotography input devices, consisting of a rotating drum with a single photodetector at a standard speed of 60 or 120 rpm (later models up to 240 rpm). They send a linear analog AM signal through standard telephone voice lines to receptors, which synchronously print the proportional intensity on special paper. This system was in use in press from the 1920s to the mid-1990s. Color photos were sent as three separated RGB filtered images consecutively, but only for special events due to transmission costs.

[edit] Types

[edit] Drum

Drum scanners capture image information with photomultiplier tubes (PMT), rather than the charge-coupled device (CCD) arrays found in flatbed scanners and inexpensive film scanners. Reflective and transmissive originals are mounted on an acrylic cylinder, the scanner drum, which rotates at high speed while it passes the object being scanned in front of precision optics that deliver image information to the PMTs. Most modern color drum scanners use three matched PMTs, which read red, blue, and green light, respectively. Light from the original artwork is split into separate red, blue, and green beams in the optical bench of the scanner.

The drum scanner gets its name from the clear acrylic cylinder, the drum, on which the original artwork is mounted for scanning. Depending on size, it is possible to mount originals up to 11"x17", but maximum size varies by manufacturer. One of the unique features of drum scanners is the ability to control sample area and aperture size independently. The sample size is the area that the scanner encoder reads to create an individual pixel. The aperture is the actual opening that allows light into the optical bench of the scanner. The ability to control aperture and sample size separately is particularly useful for smoothing film grain when scanning black-and white and color negative originals.

While drum scanners are capable of scanning both reflective and transmissive artwork, a good-quality flatbed scanner can produce good scans from reflective artwork. As a result, drum scanners are rarely used to scan prints now that high-quality, inexpensive flatbed scanners are readily available. Film, however, is where drum scanners continue to be the tool of choice for high-end applications. Because film can be wet-mounted to the scanner drum and because of the exceptional sensitivity of the PMTs, drum scanners are capable of capturing very subtle details in film originals.

Only a few companies continue to manufacture drum scanners. While prices of both new and used units have come down over the last decade, they still require a considerable monetary investment when compared to CCD flatbed and film scanners. However, drum scanners remain in demand due to their capacity to produce scans that are superior in resolution, color gradation, and value structure. Also, because drum scanners are capable of resolutions up to 12,000 PPI, their use is generally recommended when a scanned image is going to be enlarged.

The first scanned image

In most graphic-arts operations, very-high-quality flatbed scanners have replaced drum scanners, being both less expensive and faster. However, drum scanners continue to be used in high-end applications, such as museum-quality archiving of photographs and print production of high-quality books and magazine advertisements. In addition, due to the greater availability of pre-owned units, many fine-art photographers are acquiring drum scanners, which has created a new niche market for the machines.


The first image scanner ever developed was a drum scanner. It was built in 1957 at the US National Bureau of Standards by a team led by Russell A. Kirsch. The first image ever scanned on this machine was a 5 cm square photograph of Kirsch's then-three-month-old son, Walden. The black and white image had a resolution of 176 pixels on a side.[1]

[edit] Flatbed

A flatbed scanner is usually composed of a glass pane (or platen), under which there is a bright light (often xenon or cold cathode fluorescent) which illuminates the pane, and a moving optical array in CCD scanning. CCD-type scanners typically contain three rows (arrays) of sensors with red, green, and blue filters. CIS scanning consists of a moving set of red, green and blue LEDs strobed for illumination and a connected monochromatic photodiode array for light collection. Images to be scanned are placed face down on the glass, an opaque cover is lowered over it to exclude ambient light, and the sensor array and light source move across the pane, reading the entire area. An image is therefore visible to the detector only because of the light it reflects. Transparent images do not work in this way, and require special accessories that illuminate them from the upper side. Many scanners offer this as an option.

[edit] Film

DSLR camera and slide scanner

"Slide" (positive) or negative film can be scanned in equipment specially manufactured for this purpose. Usually, uncut film strips of up to six frames, or four mounted slides, are inserted in a carrier, which is moved by a stepper motor across a lens and CCD sensor inside the scanner. Some models mainly used for same-size scans.

[edit] Hand

Hand scanners come in two forms: document and 3D scanners. Hand held document scanners are manual devices that are dragged across the surface of the image to be scanned. Scanning documents in this manner requires a steady hand, as an uneven scanning rate would produce distorted images - a little light on the scanner would indicate if the motion was too fast. They typically have a "start" button, which is held by the user for the duration of the scan; some switches to set the optical resolution; and a roller, which generates a clock pulse for synchronization with the computer. Most hand scanners were monochrome, and produced light from an array of green LEDs to illuminate the image. A typical hand scanner also had a small window through which the document being scanned could be viewed. They were popular during the early 1990s and usually had a proprietary interface module specific to a particular type of computer, usually an Atari ST or Commodore Amiga.

While popularity for document scanning has waned, use of hand held 3D scanners remains popular for many applications, including industrial design, reverse engineering, inspection & analysis, digital manufacturing and medical applications. To compensate for the uneven motion of the human hand, most 3D scanning systems rely on the placement of reference markers – typically adhesive reflective tabs that the scanner uses to align elements and mark positions in space.

[edit] Quality

Scanners typically read red-green-blue color (RGB) data from the array. This data is then processed with some proprietary algorithm to correct for different exposure conditions, and sent to the computer via the device's input/output interface (usually SCSI or bidirectional parallel port in machines pre-dating the USB standard). Color depth varies depending on the scanning array characteristics, but is usually at least 24 bits. High quality models have 48 bits or more color depth. Another qualifying parameter for a scanner is its resolution, measured in pixels per inch (ppi), sometimes more accurately referred to as Samples per inch (spi). Instead of using the scanner's true optical resolution, the only meaningful parameter, manufacturers like to refer to the interpolated resolution, which is much higher thanks to software interpolation. As of 2009, a high-end flatbed scanner can scan up to 5400 ppi and a good drum scanner has an optical resolution of 12,000 ppi.

Manufacturers often claim interpolated resolutions as high as 19,200 ppi; but such numbers carry little meaningful value, because the number of possible interpolated pixels is unlimited and doing so does not increase the level of captured detail.

The size of the file created increases with the square of the resolution; doubling the resolution quadruples the file size. A resolution must be chosen that is within the capabilities of the equipment, preserves sufficient detail, and does not produce a file of excessive size. The file size can be reduced for a given resolution by using "lossy" compression methods such as JPEG, at some cost in quality. If the best possible quality is required lossless compression should be used; reduced-quality files of smaller size can be produced from such an image when required (e.g., image designed to be printed on a full page, and a much smaller file to be displayed as part of a fast-loading web page).

The third important parameter for a scanner is its density range. A high-density range means that the scanner is able to reproduce shadow details and brightness details in one scan.

By combining full-color imagery with 3D models, modern hand-held scanners are able to completely reproduce objects electronically. The addition of 3D color printers enables accurate miniaturization of these objects, with applications across many industries and professions.

[edit] Computer connection

Scanning the document is only one part of the process. For the scanned image to be useful, it must be transferred from the scanner to an application running on the computer. There are two basic issues: (1) how the scanner is physically connected to the computer and (2) how the application retrieves the information from the scanner.

[edit] Direct physical connection to a computer

The amount of data generated by a scanner can be very large: a 600 DPI 9"x11" (slightly larger than A4 paper) uncompressed 24-bit image is about 100 megabytes of data which must be transferred and stored. Recent scanners can generate this volume of data in a matter of seconds, making a fast connection desirable.

Scanners communicate to their host computer using one of the following physical interfaces, listing from slow to fast:

  • Parallel - Connecting through a parallel port is the slowest common transfer method. Early scanners had parallel port connections that could not transfer data faster than 70 kilobytes/second. The primary advantage of the parallel port connection was economic: it avoided adding an interface card to the computer.
  • GPIB - General Purpose Interface Bus. Certain drumscanners like the Howtek D4000 featured both a SCSI and GPIB interface. The latter conforms to the IEEE-488 standard, introduced in the mid ’70's. The GPIB-interface has only been used by a few scanner manufactures, mostly serving the DOS/Windows environment. For Apple Macintosh systems, National Instruments provided a NuBus GPIB interface card.
  • Small Computer System Interface (SCSI), which is supported by most computers only via an additional SCSI interface card. Some SCSI scanners are supplied together with a dedicated SCSI card for a PC, although any SCSI controller can be used. During the evolution of the SCSI standard speeds increased, with backwards compatibility; a SCSI connection can transfer data at the highest speed which both the controller and the device support. SCSI has been largely replaced by USB and Firewire, one or both of which are directly supported by most computers, and which are easier to set up than SCSI.
  • Universal Serial Bus (USB) scanners can transfer data quickly, and they are easier to use and cheaper than SCSI devices. The early USB 1.1 standard could transfer data at only 1.5 megabytes per second (slower than SCSI), but the later USB 2.0 standard can theoretically transfer up to 60 megabytes per second (although everyday rates are much lower), resulting in faster operation.
  • FireWire is an interface that is much faster than USB 1.1 and comparable to USB 2.0. FireWire speeds are 25, 50, and 100, 400 and 800 megabits per second (but a device may not support all speeds). Also known as: IEEE-1394.
  • Some early scanners used a proprietary interface card rather than a standard interface.

[edit] Indirect (network) connection to a computer

During the early nineties, professional flatbed scanners were targeted to professional users. Some vendors (like Umax) allowed a single scanner connected to a host computer to function as a scanner accessible by all users within a local computer network. This proved to be very handy to e.g. publishers, print shops, etc. This functionality gradually disappeared after the mid-’90's as flatbed scanners became more affordable each year. However, as of 2000 and later, all-in-one multi-purpose devices targeted to serve both (small) offices and consumers usually combine a printer, scanner, copier and fax into a single apparatus available to a whole workgroup, providing each individual fax, scan, copy and print functionality.

[edit] Applications Programming Interface

An application such as Adobe Photoshop must communicate with the scanner. There are many different scanners, and many of those scanners use different protocols. In order to simplify applications programming, some Applications Programming Interfaces ("API") were developed. The API presents a uniform interface to the scanner. This means that the application does not need to know the specific details of the scanner in order to access it directly. For example, Adobe Photoshop supports the TWAIN standard; therefore in theory Photoshop can acquire an image from any scanner that also supports TWAIN.

In practice, there are often problems with an application communicating with a scanner. Either the application or the scanner manufacturer (or both) may have faults in their implementation of the API.

Typically, the API is implemented as a dynamically linked library. Each scanner manufacturer provides software that translates the API procedure calls into primitive commands that are issued to a hardware controller (such as the SCSI, USB, or FireWire controller). The manufacturer's part of the API is commonly called a device driver, but that designation is not strictly accurate: the API does not run in kernel mode and does not directly access the device.

Some scanner manufacturers will offer more than one API.

Most scanners use the TWAIN API. The TWAIN API, originally used for low-end and home-use equipment, is now widely used for large-volume scanning.

Other scanner API's are

ISIS, created by Pixel Translations, which still uses SCSI-II for performance reasons, is used by large, departmental-scale, machines.

SANE (Scanner Access Now Easy) is a free/open source API for accessing scanners. Originally developed for Unix and Linux operating systems, it has been ported to OS/2, Mac OS X, and Microsoft Windows. Unlike TWAIN, SANE does not handle the user interface. This allows batch scans and transparent network access without any special support from the device driver.

Windows Image Acquisition ("WIA") is an API provided by Microsoft.

[edit] Bundled applications

Although no software beyond a scanning utility is a feature of any scanner, many scanners come bundled with software. Typically, in addition to the scanning utility, some type of image-editing application (such as Photoshop), and optical character recognition (OCR) software are supplied. OCR software converts graphical images of text into standard text that can be edited using common word-processing and text-editing software; accuracy is rarely perfect.

[edit] Output data

The scanned result is a non-compressed RGB image, which can be transferred to a computer's memory. Some scanners compress and clean up the image using embedded firmware. Once on the computer, the image can be processed with a raster graphics program (such as Photoshop or the GIMP) and saved on a storage device (such as a hard disk).

Images are usually stored on a hard disk. Pictures are normally stored in image formats such as uncompressed Bitmap, "non-lossy" (lossless) compressed TIFF and PNG, and "lossy" compressed JPEG. Documents are best stored in TIFF or PDF format; JPEG is particularly unsuitable for text. Optical character recognition (OCR) software allows a scanned image of text to be converted into editable text with reasonable accuracy, so long as the text is cleanly printed and in a typeface and size that can be read by the software. OCR capability may be integrated into the scanning software, or the scanned image file can be processed with a separate OCR program.

[edit] Document processing

Document scanner

The scanning or digitization of paper documents for storage makes different requirements of the scanning equipment used than scanning of pictures for reproduction. While documents can be scanned on general-purpose scanners, it is more efficiently performed on dedicated document scanners manufactured by Atiz Innovation, Böwe Bell & Howell, Canon, Epson, Fujitsu, HP, Kodak and other companies.

When scanning large quantities of documents, speed and paper-handling is very important, but the resolution of the scan will normally be much lower than for good reproduction of pictures.

Document scanners have document feeders, usually larger than those sometimes found on copiers or all-purpose scanners. Scans are made at high speed, perhaps 20 to 150 pages per minute, often in grayscale, although many scanners support color. Many scanners can scan both sides of double-sided originals (duplex operation). Sophisticated document scanners have firmware or software that cleans up scans of text as they are produced, eliminating accidental marks and sharpening type; this would be unacceptable for photographic work, where marks cannot reliably be distinguished from desired fine detail. Files created are compressed as they are made.

The resolution used is usually from 150 to 300 dpi, although the hardware may be capable of somewhat higher resolution; this produces images of text good enough to read and for optical character recognition (OCR), without the higher demands on storage space required by higher-resolution images.

Document scans are often processed using OCR technology to create editable and searchable files. Most scanners use ISIS or TWAIN device drivers to scan documents into TIFF format so that the scanned pages can be fed into a document management system that will handle the archiving and retrieval of the scanned pages. Lossy JPEG compression, which is very efficient for pictures, is undesirable for text documents, as slanted straight edges take on a jagged appearance, and solid black (or other color) text on a light background compresses well with lossless compression formats.

While paper feeding and scanning can be done automatically and quickly, preparation and indexing are necessary and require much work by humans. Preparation involves manually inspecting the papers to be scanned and making sure that they are in order, unfolded, without staples or anything else that might jam the scanner. Additionally, some industries such as legal and medical may require documents to have Bates Numbering or some other mark giving a document identification number and date/time of the document scan.

Indexing involves associating keywords to files so that they can be retrieved by content. This process can sometimes be automated to some extent, but is likely to involve manual labour. One common practice is the use of barcode-recognition technology: during preparation, barcode sheets with folder names are inserted into the document files, folders, and document groups. Using automatic batch scanning, the documents are saved into the appropriate folders, and an index is created for integration into document-management software systems.

A specialized form of document scanning is book scanning. Technical difficulties arise from the books usually being bound and sometimes fragile and irreplaceable, but some manufacturers have developed specialized machinery to deal with this. For instance, Atiz DIY scanner uses a V-shaped cradle and a V-shaped transparent platen to handle brittle books. Often special robotic mechanisms are used to automate the page turning and scanning process.

[edit] Infrared cleaning

Infrared cleaning is a technique used to remove dust and scratches from film, and most modern scanners incorporate this feature. It works by scanning the film with infrared light. From this, it is possible to detect dust and scratches that cut off the infrared light; and they can then be automatically removed, by considering their position, size, shape, and surroundings.

Scanner manufacturers usually have their own name attached to this technique. For example, Epson, Nikon, Microtek, and others use Digital ICE, while Canon uses its own system FARE (Film Automatic Retouching and Enhancement system).[2] Some independent software developers are designing their own infrared cleaning tools.

[edit] Trivia

[edit] Scanner Music

Flatbed scanners are capable of synthesising simple musical scores, due to the variable speed (and tone) of their stepper motors. This property can be applied for hardware diagnostics: for example the HP Scanjet 5 plays Ode to Joy if powered on with the Scan button held down and the SCSI ID set to zero.[3] Windows- and Linux-based software is available for several brands and types of flatbed scanners to play MIDI files for fun purposes.[4]

Scanner art

Scanner art is art made by placing objects on a flatbed scanner and scanning them. There has been some debate as to whether scanner art is a form of digital photography.[citation needed] Images made with a scanner differ from those made with a camera, as the scanner has very little depth of field and a constant light all over the surface.

Jumat, 14 Mei 2010

2012 = End of times ??





Dalam kalender bangsa Maya, diramalkan bahwa pada periode 1992-2012 bumi akan dimurnikan, selanjutnya peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru.

Dalam sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya bagaikan turun dari langit, mengalami zaman yang cemerlang, kemudian lenyap secara misterius. Mereka menguasai pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan akurasi dari pada penanggalannya membuat orang takjub!


Sekelompok masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah selatan Mexico sekarang (Yucatan) Guetemala, bagian utara Belize dan bagian barat Honduras. Banyak sekali pyramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka. Para arkeolog percaya bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-bukunya, meja-meja batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi sayang sekali buku-buku mereka di perpustakaan Mayan semuanya sudah dibakar oleh tentara Spanyol ketika menyerang sesudah tahun 1517. Hanya beberapa tulisan pada meja-meja dan beberapa system kalender yang membingungkan tersisa sampai sekarang.


Seorang sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles mengabdikan dirinya untuk meneliti peradaban bangsa ini. Ia mendalami ramalan Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, dimana prediksi semacam ini persis seperti cara penghitungan Tiongkok, ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia. Dalam karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyong Technology yang diterbitkan oleh Bear & Company pada 1973, disebutkan dalam penanggalan Maya tercatat bahwa sistim galaksi tata surya kita sedang mengalami ‘The Great Cycle’ (siklus besar) yang berjangka lima ribu dua ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M. Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar secara horizontal ini ialah 5125 tahun bumi. Dengan kata lain, kalau bumi melintasi sinar ini akan memakan waktu 5125 tahun lamanya.

Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total, orang Maya menyebutnya, penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization). Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat mendetail. Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali diagram-diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian setiap tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya.

Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka menamakannya: The Earth Generetion Priod (Periode Regenerasi Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu, bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi.

Pada 31 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia kali ini, dalam perhitungan kalender Maya. Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu, tepatnya musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka sebuah “Pintu Langit” saja bagi umat manusia.

Dalam perhitungannya, bangsa Maya tidak menyinggung tentang apa penyebab peradaban kali ini berakhir. Ada sedikit yang kelihatannya jelas, bahwa berakhirnya ‘hari itu’ sama sekali bukan berarti malapetaka apa yang datang menghampiri, melainkan mengisyaratkan kepada seluruh umat manusia akan adanya transisi dalam kesadaran dan spiritual kosmis, selanjutnya masuk ke peradaban baru. Tahun 755 Masehi, seorang rahib Maya pernah meramal, setelah tahun 1991 kemudian, akan ada dua peristiwa penting terjadi pada manusia yaitu kebangkitan kesadaran, dan pemurnian bumi serta regenerasinya.

Mulai 1992, bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut ‘Periode Regenerasi Bumi”. Pada periode ini, Bumi dimurnikan, termasuk juga hati manusia, (ini hampir mirip ramalan orang Indian Amerika-Utara terhadap orang sekarang ini), subtansi yang tidak baik akan disingkirkan, dan substansi yang baik dan benar akan dipertahankan, akhirnya selaras dengan galaksi (alam semesta), ini adalah singkapan misteri dari gerakan sistem galaksi kita yang diperlihatkan oleh bangsa Maya.

Dari titik pandang ilmu pengetahuan umat manusia sekarang, hal itu benar-benar tidak dapat dipercaya. Mungkin saja bangsa Maya sedang membicarakan tentang galaksi Bima Sakti (Milky Way), yang mana ilmu pengetahuan dan teknologi kita belum juga sampai ke solar sistim, seperti pepatah orang Tionghoa mengatakan “Serangan musim panas tidak dapat menjelaskan es di musim dingin”. Fenomena kosmik yang diperlihatkan oleh kalender Maya adalah benar-benar berharga dari suatu penyelidikan yang serius oleh umat manusia sekarang ini.

ARAH RAMALAN ITU

Sejak tahun 1992 sampai 2012 nanti, bagaimana terjadi “pemurnian” dan bagaimana pula terjadi “regenerasi” pada bumi kita ini, tidak disebutkan secara detail oleh bangsa Maya. Dalam ramalan mereka pun tidak menyinggung tentang apa hal konkret yang memberikan semangat manusia untuk bangkit dari kesadaran dan bagaimana bumi mengalami permurnian, yang ditinggalkan oleh mereka kepada anak cucunya (barangkali tidak tercatat). Lantas, fenomena baru apa yang sudah bisa kita lihat sejak tahun 1992 sampai sekarang yang bisa kita kaitkan dengan ramalan bangsa Maya yang beradab itu?

Mengamati peristiwa besar 10 tahun belakangan ini (1992-2002), kelihatannya karakter alam semesta, ‘Zhen, Shan, Ren,’ (sejati, baik, sabar) yang diajarkan oleh Master Li Hongzhi, sebagai efek yang sedang ‘memurnikan’ hati manusia dan bumi ini. Kami menemukan dua bilangan yang bermakna, pada 1992 adalah persis tahun pertama kalinya Li Hongzhi mengenalkan ajarannya secara terbuka kepada masyarakat, ditengah-tengah kemrosotan moral umat manusia yang parah.. Dari tahun 1992-1999, dalam waktu yang singkat ini, pengikut latihan kultivasi jiwa dan raga ini sudah mencapai hampir 100 juta orang di daratan China. Kini, latihan ini bahkan sudah menyebar kelebih 60 negara. Melalui kultivasi yang terus-menerus, latihan ini dapat mencapai tujuan mengganti sel-sel manusia dengan materi energi tinggi dan meningkatkan moral manusia sesuai karakter alam semesta serta kembali ke jati diri yang asli.

Mungkin sudah diatur, bahwa kalender Maya tidak hilang dan sejarah manusia, dan harus diuraikan dengan kode oleh manusia sekarang. Namun ia tetap saja harus dilihat, apakah umat manusia yang terpesona oleh konsepsinya yang trerbentuk sesudah kelahiran dapat menembus batas-batas untuk mengingatkan dan memahami kebenaran yang melampoi sistim pengetahuan kita.

Mr. Pringgodigdo, Manusia Tertua Dari Indonesia

Mr. Pringgodigdo, Manusia Tertua Dari Indonesia


Namanya Raden Lili Soeratno atau bernama lain Mr. Pringgodigdo atau biasa dipanggil Mbah. Ia mengaku berumur 155 tahun, berbeda jauh dengan yang tertera di KTP-nya yang tertulis ia lahir di Nganjuk pada 1919.


"Tubuh saya gatal-gatal sejak saya perang di Hanoi dulu," tutur Pringgodigdo sembari tertawa kepada sejumlah dokter yang memeriksanya di ruang perawatannya di RSCM, Jakarta. Sejumlah bekas ruam karena gatal terlihat di kulit keriputnya.
Ia ditemukan oleh seorang dokter asal Papua yang bernama John Manangsang. Saat itu seseorang meminta berkonsultasi kepada John mengenai seorang kakek di rumahnya yang menderita gatal dan mengalami buta karena katarak dan tuli karena faktor usia.

Sudah dua minggu ia dirawat di RSCM. Selama itu pula Pringgodigdo menceritakan pengalaman hidupnya kepada John. Kepada Media Indonesia, John pun menuturkan cerita itu. John bercerita, baru satu malam ia berada di Bekasi. Sebelum tiba di Bekasi, Pringgodigdo tinggal di Jonggol.

Menurut Pringgodigdo, ia sudah berumur 155 tahun. Perjalanan hidupnya panjang. Ia pernah menjadi anggota tentara Volkenbond (Lembaga Bangsa-Bangsa/LBB). Dengan Volkenbond itu, ia menjadi salah satu pejuang sekutu di Perang Dunia I.

Menurut John, Pringgodigdo kerap kali bercerita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar sejak kerajaan Majapahit berdiri. Karena kerajaan itu jugalah, menurutnya bangsa-bangsa di dunia dahulu menghormati Indonesia.

Namun keberadaan Pringgodigdo saat ini tidaklah aman jika diketahui publik. John memaparkan, Pringgodigdo kerap bercerita ia membawa aset peninggalan Kerajaan Majapahit dan Mataram. Karena itulah sepanjang perjalanan hidupnya Pringgodigdo mengaku banyak diburu orang yang berburu aset kerajaan kuno yang tentu sangat bernilai tinggi itu.

Bahkan Pringgodigdo mengatakan aset tersebut kini tersimpan pada level Bank Dunia dan turut berperan menstabilkan ekonomi dunia. Aset tersebut tentu saja tidak dapat diambil oleh orang lain selain Pringgodigdo.

Menurut pengakuannya, sudah delapan kali ada pihak-pihak yang mencoba memalsukan identitas Pringgodigdo, baik dari sidik jari hingga tanda tangannya untuk mengambil aset kerajaan kuno itu. Namun selalu gagal. Yang terakhir kali, aksi pemalsuan itu terjadi di Malaysia beberapa tahun yang lalu.

Mr. Pringgodigdo, Manusia Tertua Dari Indonesia


Namanya Raden Lili Soeratno atau bernama lain Mr. Pringgodigdo atau biasa dipanggil Mbah. Ia mengaku berumur 155 tahun, berbeda jauh dengan yang tertera di KTP-nya yang tertulis ia lahir di Nganjuk pada 1919.


"Tubuh saya gatal-gatal sejak saya perang di Hanoi dulu," tutur Pringgodigdo sembari tertawa kepada sejumlah dokter yang memeriksanya di ruang perawatannya di RSCM, Jakarta. Sejumlah bekas ruam karena gatal terlihat di kulit keriputnya.
Ia ditemukan oleh seorang dokter asal Papua yang bernama John Manangsang. Saat itu seseorang meminta berkonsultasi kepada John mengenai seorang kakek di rumahnya yang menderita gatal dan mengalami buta karena katarak dan tuli karena faktor usia.

Sudah dua minggu ia dirawat di RSCM. Selama itu pula Pringgodigdo menceritakan pengalaman hidupnya kepada John. Kepada Media Indonesia, John pun menuturkan cerita itu. John bercerita, baru satu malam ia berada di Bekasi. Sebelum tiba di Bekasi, Pringgodigdo tinggal di Jonggol.

Menurut Pringgodigdo, ia sudah berumur 155 tahun. Perjalanan hidupnya panjang. Ia pernah menjadi anggota tentara Volkenbond (Lembaga Bangsa-Bangsa/LBB). Dengan Volkenbond itu, ia menjadi salah satu pejuang sekutu di Perang Dunia I.

Menurut John, Pringgodigdo kerap kali bercerita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar sejak kerajaan Majapahit berdiri. Karena kerajaan itu jugalah, menurutnya bangsa-bangsa di dunia dahulu menghormati Indonesia.

Namun keberadaan Pringgodigdo saat ini tidaklah aman jika diketahui publik. John memaparkan, Pringgodigdo kerap bercerita ia membawa aset peninggalan Kerajaan Majapahit dan Mataram. Karena itulah sepanjang perjalanan hidupnya Pringgodigdo mengaku banyak diburu orang yang berburu aset kerajaan kuno yang tentu sangat bernilai tinggi itu.

Bahkan Pringgodigdo mengatakan aset tersebut kini tersimpan pada level Bank Dunia dan turut berperan menstabilkan ekonomi dunia. Aset tersebut tentu saja tidak dapat diambil oleh orang lain selain Pringgodigdo.

Menurut pengakuannya, sudah delapan kali ada pihak-pihak yang mencoba memalsukan identitas Pringgodigdo, baik dari sidik jari hingga tanda tangannya untuk mengambil aset kerajaan kuno itu. Namun selalu gagal. Yang terakhir kali, aksi pemalsuan itu terjadi di Malaysia beberapa tahun yang lalu.

Selasa, 04 Mei 2010

Meteor Jatuh Di Duren Sawit Jakarta? Kejadian Misterius Terungkap?

Meteor Jatuh Di Duren Sawit Jakarta? Kejadian Misterius Terungkap?

Meteor Jatuh Di Duren Sawit Jakarta? Kejadian Misterius Misterius Terungkap?. Kejadian unik, aneh plus misterius menimpa Jakarta beberapa waktu lalu, meteor jatuh di jakarta Duren Sawit Jakarta Timur, menghancurkan 4 rumah dan terlihat rusak parah. Kejadian tersebut terjadi pada sore hari, terdengar bunyi desingan keras tiba-tiba dari langit dan langsung menghantam rumah disana. Untung saja kejadian yang membuat panik para warga tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Sempat ledakan yang menghebohkan para warga di duren sawit jakarta itu di kira adalah ledakan BOM atau ledakan tabung gas elpiji yang sedang marak di indonesia.

Wah pokoknya banyak deh anggapan-anggapan dari para warga duren sawit jakarta timur tersebut, karena memang belum pasti apa yang membuat kejadian ledakanmisterius yang cukup membuat kaget tersebut. Bahkan ada salah satu warga yang berpendapat itu adalah ulah dukun santet, beliau mengatakan “Saya kan orang Jawa, masih agak percaya sama santet,” begitu ungkapnya.

Karena kejadian diatas maka pihak kepolisian mengirimkan TIM untuk memeriksa lokasi kejadian misterius di duren sawit untuk mencari tahu karena apa 4 rumah di jakarta tersebut hancur/rusak parah. Setelah beberapa jam melakukan pencarian sumber ledakan ternyata TIM dari pihak kepolisian tidak menemukan tanda-tanda ledakan dari Tabung GAS dan tidak juga di temukan bekas bahan peledak untuk BOM. Komisaris Besar, Amri Kamil menyatakan, “Fisik ledakan juga tidak ada.Tidak ada kawahnya.” Nah lantas apa penyebabnya?

meteor_jatuh_di_jakarta

Menurut info setelah melakukan 3 jam penelitian dilokasi yaitu Duren Sawit Jakarta Timur, TIM kepolisian membantah itu adalah ledakan seperti yang beredar di masyarakat, beliau mengungkapkan “Hantaman dari benda-benda yang berat, yang jatuh ke bumi dengan kecepatan tinggi.” Kepolisian menemukan debu dan pasir yang di duga adalah bagian dari Meteor yang jatuh dari Antariksa.

meteor_jatuh_di_jakarta_duren_sawit

Dugaan kuat adanya Meteor yang jatuh di Duren Sawit Jakarta Timur tepat yang menghancurkan beberapa rumah termasuk milik Sudarmojo ketika di lihat dari bolongnya atap rumah milik nya, dan tidak di temukan nya sisa-sisa seperti ledakan di lantai rumah nya. Di perkuat lagi dengan adanya ungkapan dari salah satu warga Malakasari Duren Sawit Jakarta yang menyatakan sempat melihat benda asing jatuh dengan cepat dari langit pada sore itu.

Saat itu sekitar jam empat sore. Langit mendung. Saya melihat semacam kilat, cahayanya terang banget di langit. Dengan kecepatan tinggi, dalam hitungan detik, cahaya itu turun dan menyambar rumah Pak Sudarmojo.” begitu lah ungkap salah satu saksi mata yang sempat melihat benda yang mungkin sebuah meteor jatuh di jakarta.

LAPAN sebagai pusat penelitian Antariksa di indonesia akhirnya ikut serta melakukan penelitian dari kejadian tersebut, pihak nya menyatakan kejadian yang terjadi di Duren Sawit Jakarta Timur itu adalah akibat dari hantaman benda asing dari langit atau debu antariksa yang solid. Melalui Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati di lokasi kejadian dengan alamat Jalan Delima VI Gang 2, Duren Sawit, Jakarta Timur mengatakan, “Karena hanya benda solid lah yang dapat bertahan dari gesekan atmosfir sebelum menghantam permukaan Bumi.”

Beliau pun menambahkan bahwa LAPAN masih terus melakukan penelitian benda seperti apa yang jatuh di duren sawit jakarta tersebut, sebesar apa benda yang disinyalir sampah antariksa itu berhasil lolos dari gesekan atmosfir Bumi. Beliau juga mengungkapkan, “Kalau ukurannya besar, maka akan menimbulkkan efek hantaman yang besar,”

Lantas kalau di lihat dari bekas kejadian atau kehancuran yang di sisa kan benturan tersebut pada rumah di duren sawit bisa saja itu adalah Meteor yang Jatuh, seperti ungkapan dari Elly Kuntjahyowati “Kalau kita lihat kerusakannya begini mungkin memang karena meteor. Tapi kita harus punya bukti kalau itu memang meteor,” Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali di indonesia, tahun kemarin di Bone kejadian seperti Meteor Jatuh pernah terjadi dan membuat gempar warga disana.

Namun kejadian ini tidak seperti yang terjadi di aceh di sinyalir pada saat musim hujan meteor 2010 ada benda angkasa yang jatuh di sana dan membakar beberapa rumah, toh di duren sawit tidak ada kebakaran hanya kerusakan parah saja serta di temukan beberapa benda plastik yang meleleh karena gesekan benda panas, dan suasana di sana saat kejadian pun terasa panas.

benda_meteor

Kejadian misterius yang di sinyalir adalah Meteor Jatuh di Duren Sawit Jakarta ini telah menemukan barang bukti atau benda luar angkasa, saat ini benda yang di temukan tersebut telah di bawa ke Pusat Labfor Mabes Polri untuk diteliti lebih lanjut.

Khamis, 2010 April 29 Peristiwa-peristiwa Bersejarah di Bulan Jamadiul Awal

Khamis, 2010 April 29 Peristiwa

Peristiwa-peristiwa Bersejarah di Bulan Jamadiul Awal

Sekarang kita berada di dalam bulan Jamadiul Awal, bulan kelima di dalam kalendar Islam. Jamad di dalam bahasa Arab bermaksud ‘keras’, ‘susah’, ‘tempat yang tinggi’ atau ‘tanah yang tidak ditimpa hujan’.

Mungkin kita tidak begitu menyedari bahawa sebenarnya banyak peristiwa besar sepanjang sejarah Islam berlaku di dalam bulan Jamadiul Awal. Di antara kemuncaknya adalah kemenangan tentera Islam di bawah pimpinan Sultan Muhammad al-Fateh membuka kota Costantinople, kota yang dijanjikan oleh Rasulullah s.a.w.

Di sini dikongsikan kepada pembaca sebahagian dari peristiwa-peristiwa yang berlaku di dalam bulan Jamadiul Awal untuk kita jadikan sebagai panduan dan pedoman.

Peperangan-peperangan Besar Islam

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

1. Pada 2 Jamadiul Awal 3 H (21 Oktober 624 M) Rasulullah s.a.w. mengutuskan Zaid bin Harithah mengetuai satu sariyah (gerila) untuk menahan rombongan dagang Quraisy. Mereka berjaya melakukan misi tersebut di satu tempat bernama al-Qirdah. Ini adalah peristiwa pertama umat Islam berjaya mendapat ghanimah (harta rampasan perang).

2. Pada 27 Jamadiul Awal 13 H (3 Julai 634 M) berlaku peperangan Ajnadain. Peperangan ini berlaku di antara tentera Islam di bawah pimpinan Khalid bin al-Walid dan tentera Rom di bawah pimpinan Cobcular. Kemenangan tentera Islam di dalam peperangan ini membuka jalan untuk menyempurnakan pembukaan Islam di seluruh bumi Syam.

3. Pada 10 Jamadiul Awal 36 H (4 November 656 M) berlaku ‘Peristiwa Unta’ di al-Kharib berhampiran bandar Basrah.

4. Pada 2 Jamadiul Awal 666 H (19 Januari 1268 M) umat Islam diketuai oleh Zahir Bibris berjaya membebaskan bandar Yafa dari penjajahan tentera Salib setelah bertempur selama hanya 12 jam.

5. Pada 20 Jamadiul Awal 857 H (29 Mei 1453 M) Sultan Muhammad al-Fateh berjaya membuka kota Costantinople. Cubaan untuk membuka kota ini telah pun bermula sejak zaman Muawiyyah bin Abi Sufyan di era pemerintahan Bani Umayyah lagi. Kota Costantinople berjaya dibuka setelah menjadi ibu kota Empayar Baizantyne selama 2125 tahun.

6. Pada 2 Jamadiul Awal 1418 H (5 September 1997 M) pejuang Islam Lubnan berjaya membunuh 12 tentera laut elit Israel di bandar Ansoriah.

Kelahiran Tokoh-tokoh Besar Islam

1. Pada 4 Jamadiul Awal 555 H (13 Mei 1160 M) lahir Ali bin Abi al-Karam Muhammad bin Muhammad bin Abdul Karim yang lebih dikenali sebagai Ibnu al-Athir. Beliau adalah seorang ulama’ besar Islam di dalam bidang sejarah. Di antara karya beliau adalah al-Kamil dan Asad al-Ghabah fi Makrifah as-Sohabah.

2. 27 Jamadiul Awal 1282 H (18 Oktober 1865 M) lahir Muhammad Rasyid Redha, murid kepada al-Imam Muhammad Abduh. Dilahirkan di Lubnan dan kemudian berpindah ke Kaherah. Menerbitkan majalah al-Manar yang memberikan sumbangan di dalam menyebarkan idea-idea Islam. Di antara karangannya yang masyhur adalah Tafsir al-Manar.

3. Pada 3 Jamadiul Awal 1299 H (Mac 1882 M) lahir seorang ulama’ hebat Muhammad Fuad Abdul Baqi. Beliau adalah seorang ulama’ yang mempunyai jasa besar di dalam mentahqiq (membuat analisa semula) kitab-kitab turath (tradisional) Islam. Di antara karangannya yang masyhur adalah Mu’jam Lafaz al-Quran, Musnad Sahih Bukhari dan Mu’jam Lafaz Hadis Nabawi.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

4. Pada 2 Jamadiul Awal 1328 H (12 Mei 1910 M) lahir al-Imam al-Akbar Abdul Halim Mahmud, Syeikh al-Azhar yang ke 40. Beliau adalah seorang ulama’ agung, menguasai ilmu yang bersumberkan dari ilmu-ilmu Islam dan karya-karya ilmu Perancis. Mempunyai karangan yang banyak terutamanya di dalam bidang Falsasah dan Tasawwuf.

5. Pada 14 Jamadiul Awal 1371 H (10 Februari 1952 M) lahir penasyid Islam yang terkenal, Ridhwan Khalil Annan yang lebih dikenali sebagai Abu Mazin. Dilahirkan di Damsyik dan mempunyai jasa di dalam menaikkan semangat kebangkitan umat Islam melalui nasyid-nasyidnya. Kebanyakan senikata nasyid-nasyidnya diambil dari sajak-sajak penyajak Islam.

Kewafatan Tokoh-tokoh Besar Islam

1. Pada 14 Jamadiul Awal 73 H (1 Oktober 692 M) kembali ke rahmatullah Abdullah bin az-Zubair bin al-Awwam. Beliau adalah bayi pertama yang lahir ketika umat Islam berada di era daulah. Beliau dilahirkan di Madinah al-Munawarah. Seorang yang berani dan menyertai peperangan sejak mudanya. Terlibat di dalam pembukaan Afrika Utara di zaman Osman bin Affan. Beliau mati dibunuh oleh al-Hajjaj bin al-Thaqafi di zaman pemerintahan Abdul Malik bin Marwan.

2. Pada 11 Jamadiul Awal 150 H (14 Jun 767 M) kembali ke rahmatullah an-Nukman bin Thabit bin an-Nukman yang lebih dikenali sebagai Abu Hanifah. Beliau adalah pengasas mazhab Hanafi. Dilahirkan di Kufah dan menjadi ketua ulama’ Kufah sesudah kematian gurunya.

3. Pada 2 Jamadiul Awal 413 H (3 Ogos 1022 M) kembali ke rahmatullah Abul Hasan Ali bin Hilal yang lebih dikenali sebagai Ibn al-Bawwab. Beliau adalah seorang penulis khat yang hebat sepanjang sejarah Islam. Pernah menulis mushaf al-Quran tulisan tangan sebanyak 64 mushaf.

4. Pada 10 Jamadiul Awal 458 H (9 April 1066 M) kembali ke rahmatullah al-Imam Abu Bakar Ahmad bin al-Husain bin Ali bin Abdullah yang lebih dikenali sebagai al-Imam al-Baihaqi. Beliau adalah salah seorang ulama’ hadis yang terkemuka pada kurun kelima hijrah. Di antara karangan beliau adalah as-Sunan al-Kubra (Sunan al-Baihaqi), Dalail an-Nubuwwah dan al-Asma’ wa as-Sifat.

5. Pada 10 Jamadiul Awal 660 H (2 April 1262 M) kembali ke rahmatullah Abdul Aziz bin Abdul Salam bin Abi al-Qasim yang dikenali sebagai Izzudin bin Abdul Salam. Beliau adalah seorang ulama’ terkemuka di dalam bidang Fiqh, Hadis dan perundangan. Terkenal kerana beberapa pendiriannya yang tegas terhadap pemerintah sehingga dikenali sebagai ‘Sultan kepada para ulama’ dan ‘Penjual Raja-raja’

6. Pada 19 Jamadiul Awal 911 H (20 Oktober 1505 M) kembali ke rahmatullah Jalaluddin Abdul Rahman bin Abu Bakar yang dikenali sebagai Jalaluddin as-Sayuti. Seorang ulama’ fiqh dan hadis yang terkenal dengan karyanya di dalam ilmu yang pelbagai. Di antara hasil karyanya adalah Jam’ul Jawami’, Husnu al-Muhadharah, Baghiyah al-Wu’ah dan al-Isybah wa an-Nazoir.

7. Pada 8 Jamadiul Awal 1323 H (11 Julai 1905 M) kembali ke rahmatullah al-Imam Muhammad Abduh, perintis gerakan islah di Mesir. Dilahirkan di negeri al-Buhairah, Mesir. Mendapat pendidikan di Universiti al-Azhar dan pernah menjadi anak murid kepada Jamaludin Afghani. Melibatkan diri di dalam Revolusi Arab dan dibuang daerah ke Beirut. Kembali semula ke Mesir lalu dilantik sebagai Mufti Mesir.

8. Pada 4 Jamadiul Awal 1350 H (September 1931 M) pemimpin harakah jihad Islami di Libya, Omar Mukhtar menemui syahid. Beliau dijatuhkan hukuman gantung setelah mengepalai gerakan jihad menentang penjajahan Itali selama 20 tahun bermula sejak tahun pertama penjajahan lagi iaitu 1911 M.

9. Pada 23 Jamadiul Awal 1354 H (22 Ogos 1935 M) kembali ke rahmatullah Muhammad Rasyid Redha, murid kepada al-Imam Muhammad Abduh. Dilahirkan di Lubnan dan kemudian berpindah ke Kaherah. Menerbitkan majalah al-Manar yang memberikan sumbangan di dalam menyebarkan idea-idea Islam. Di antara karangannya yang masyhur adalah Tafsir al-Manar.

10. Pada 8 Jamadiul Awal 1378 H (19 November 1958 M) kembali ke rahmatullah Ahmad Abdul Rahman al-Banna, seorang ulama’ hadis di Mesir. Beliau adalah ayah kepada al-Imam as-Syahid Hasan al-Banna. Di antara buku karangan beliau adalah al-Fathu al-Rabbani li tartib musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal as-Syaibani.

Peristiwa-peristiwa Bersejarah

1. Pada 4 Jamadiul Awal 646 H (25 Ogos 1248 M) tentera Salib ketujuh dari Perancis di bawah pimpinan Louis IX mula bergerak ke sebelah timur. Mereka telah menemui kegagalan dalam peperangan al-Mansurah dan Louis IX telah dijadikan tawanan tentera Islam.

2. Pada 10 Jamadiul 1373 H (15 Januari 1954 M) gerakan Ikhwan Muslimin telah diharamkan oleh Jamal Abdul Nasir dengan menggunakan resolusi dari Parlimen Mesir. Pengharaman ini berlaku setelah gerakan Ikhwan Muslimin dianggap oleh kerajaan sebagai parti politik yang berusaha untuk menumbangkan kerajaan sedia ada.

3. Pada 12 Jamadiul Awal 1386 H (29 Ogos 1966 M) Mahkamah Tinggi Mesir mengeluarkan arahan menjatuhkan hukuman gantung ke atas tujuh orang anggota gerakan Ikhwan Muslimin. Tuduhan yang dikenakan ke atas mereka adalah membentuk gerakan bersenjata untuk menumbangkan kerajaan sedia ada. Empat daripada mereka diringankan hukuman kepada penjara seumur hidup. Manakala tiga yang lain dijatuhkan hukuman gantung. Mereka adalah Sayyid Qutb, Muhammad Yusof Hawwash dan Abdul Fattah Ismail.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

4. Pada 13 Jamadiul Awal 1402 H (17 mac 1982 M) al-Imam al-Syeikh Jad al-Haqqu Ali Jad al-Haqqu dilantik menjadi al-Imam al-Akbar Syeikh Azhar ke 42. Beliau dilahirkan di Daqahliyah, Mesir. Belajar di al-Azhar dan bekerja di bidang perundangan sesudah itu. Pernah menjadi Mufti dan Menteri Hal Ehwal Agama Mesir sebelum menjawat jawatan terakhirnya sebagai Syeikh al-Azhar.

5. Pada 17 Jamadiul Awal 1411 H (6 Disember 1990 M) Mahfuz Nahnah menubuhkan harakah Mujtama’ Muslim di Algeria.

6. Pada 24 Jamadiul Awal 1425 H (11 Julai 2004 M) ditubuhkan Persatuan Ulama’ Antarabangsa di London. Persatuan ini dianggotai oleh ulama’-ulama’ dan pemikir-pemikir Islam dari seluruh dunia. Ditubuhkan untuk menjadi sumber rujukan umat Islam di dalam masalah fiqh, ilmu dan pengetahuan. Diketuai oleh Dr Yusof al-Qardhawi